Selasa, 17 Juni 2008

Silver Rally

Tentu anda bertanya, kenapa harga emas harus naik. Dan berapa harga wajar emas? Harga wajar emas, minimal Rp 250,000 per gram! Itu minimal dan menjaditarget minimum saya di tahun 2007. Kenapa? Karena sejak tahun 2000 sampai oktober 2005 kemarin BI sudah mengglontorkan rupiah, M2 naik dari 650 triliyun menjadi 1166. Naik hampir 80%!! Padahal harga emas waktu itu hanya sekitar Rp 100.000 per gr. Harga emas bisa juga Rp 12 juta per gram, bergantung bagaimana menghitungnya.

Dan berapa harga wajar perak? Minimal Rp 11,500 per gram dalam 3-5 tahun mendatang. Sekarang hanya Rp 2,800 saja. Saya katakan minimal karena harga itu dikalibrasi dengan inflasi M2 rupiah dari tahun 2000 sampai 2005. Ada beberapa cara lain yang lebih aggresif. Misalnya jika anda bagi cadangan emas Bank Indonesia (BI) yang hanya 92 ton dengan uang M2 yang beredar 1166 triliyun, berapa itu hasilnya? Silahkan hitung sendiri.

Masih ada cara lain menghitung harga emas. Saya beli kambing untuk qurban Rp 1 juta. Sejak jaman Julius Caesar sampai nabi Muhammad sampai ke jaman Suharto, harga kambing selalu rata-rata setara dengan 4.25 gram emas (1 dinar). Kemarin 2 dinar, jadi emas harus terangkat 100% menjadi Rp 320,000/gr supaya seimbang lagi. Dan perak 1 dirham (3.2 gr) biasanya seharga 1 ekor ayam. Sekarang harga ayam kampung Rp 30 ribu (3 dirham). Jadi harus ada penyesuaian harga perak sebesar 200%.

Potensi Perak (vs Emas)
Saat ini nilai tukar emas-perak adalah 60. Padahal sepanjang sejarah biasanya antara 12-20. Katakanlah rata-rata 15. Jadi pada saat emas berharga $ 540/oz, maka harga wajar perak (sesuai dengan kurs 15) adalah $ 36/oz. Untuk memperkuat argumentasi kita bisa melongok sejarah masa lalu.

Pada tanggal 22 Agustus tahun 832 masehi, khalifah Abu Bakar meninggal dunia. Atas riset Abu Bakar sebelum dia meninggal, Umar bin Khattab dianggapnya sebagai yang cocok untuk menggantikannya. Dia berpesan pada para pemuka-pemuka Islam untuk mengangkatnya menjadi khalifah. Pada jaman Umar bin Khattab daerah kekuasaan kekhalifahan Islam berkembang dari Afrika Utara, Mesir, Irak, Persia sampai ke Balkan. Jendral Umar yang ke barat (Mesir dan Afrika Utara) Amru bin Ash adalah seorang jendral perang dan birokrat. Karirnya berakhir menjadi gubernur Mesir dan Afrika Utara. Dalam sistem perpajakannya disebutkan bahwa ada 3 golongan wajib pajak. Golongan bawah dikenai 1 dinar (3.2 gr emas) per tahun atau 12 dirham (3.2 gr perak). Golongan menengah 2 dinar atau 24 dirham dan golongan atas dikenai 3 dinar pertahun atau 36 dirham. Pada jaman Amru bin Ash dan sebelumnya (jaman Kaisar Herkules dari Romawi yang dikalahkan Amru) kurs emas-perak adalah 12.

Di Prancis hukum yang mengatur sistem keuangan dibuat tanggal 28 Maret 1803. Unit dasarnya adalah koin 1 franc. Di dalam 1 koin mengandung 4.8 gram
perak. Di samping itu juga ada koin 20 franc yang mempunyai kandungan emas 6.45 gram. Jadi perbandingan emas/perak adalah 6.45/20 : 1/4.8 atau 15.5.
Kurs ini berlaku tidak hanya di Prancis, tetapi juga di Inggris dan Amerika dimulai sejak abad ke 19. Kurs ini juga berlaku 3 abad sebelumnya. Namun pada awal abad 20, perak tidak lagi dijadikan standard mata uang.Hal ini membuat harga perak menurun. Di samping itu produksi perak di Amerika meningkat. Tetapi hal ini seharusnya tidak banyak pengaruhnya.

Pada tahun 1980 pada saat emas mencapai titik tertingginya $ 850/oz, perak mencapai $50/oz. Perbandingan emas/perak adalah 17.

Nampaknya kurs emas/perak sekitar 15 adalah kurs alamiahnya. Setiap penyimpangan yang disebabkan oleh manipulasi melalui undang-undang atau hal-hal yang sifatnya artifisial akan sementara.

Motor Rally Perak
Meningkatnya kebutuhan perak dan emas banyak disebabkan karena terjepitnya banyak spekulan. Selama belasan tahun harga emas dan perak cenderung menurun dan bunga pinjamannya juga rendah. Para spekulan meminjam perak/emas kemudian dijual di pasar. Dananya diinvestasikan di pasar modal dan pasar
bond yang hasilnya lebih tinggi. Dulu para spekulan bisa tertawa karena pinjam dengan bunga yang kecil dan mengembalikannya di harga yang lebih
rendah. Pada saat harga perak/emas naik seperti sekarang, keuntungan menyusut dan malah kerugian yang dihadapi. Para spekulan harus balik badan
dari posisi short ke posisi long. Sayangnya, selama 20 tahun bear market, banyak perusahaan pertambangan perak (dan emas) tidak bisa melakukan
investasi untuk menambah cadangan. Sehingga kapasitas yang ada sekarang hanya pas-pasan untuk memenuhi permintaan yang ada. Jika ada kenaikan
permintaan maka harga menjadi volatile, seperti yang kita lihat di akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006.

Dalam kerangka pinjam-meminjam perak antara bank perak dan spekulan, keadaan berubah menjadi bom waktu. Kata bom ini bukan dalam arti harfiah, yaitu
benda yang dipakai para teroris, tetapi bom dalam arti kiasan yaitu problem yang sewaktu-waktu bisa mencuat dan menimbulkan krisis. Spekulan meminjam
perak fisik ke bank. Kemudian dijual ke pasar. Pengguna perak membeli di pasar logam untuk produksi cutlery, souvenir, vas, amalgam gigi, photography
dan film, solder dan lain sebagainya. Tidak seperti emas, perak jarang yang di-recycle. Kebanyakan pasokan perak berasal dari pertambangan. Jadi secara
praktis, perak yang digunakan menjadi consumable.

Didalam pembukuan bank, perak yang dipinjamkan masih ada sebagai cadangan yang kita bisa disebut fiktif. Barang itu sebenarnya sudah tidak ada karena sudah dikonsumsi. Bisa digambarkan seperti anda meminjam uang ke bank. Dalam pembukuan bank, uang itu masih milik bank dalam bentuk tagihan. Tetapi untuk uang, hal itu tidak jadi masalah bagi liquiditas di pasar, karena uang tidak dijadikan barang yang consumable. Apalagi uang bisa dicetak, persoalan
liquiditas tidak ada. Untuk perak, persoalan lain. Cadangan fiktif dengan permintaan riil merupakan gado-gado yang tidak enak bagi liquiditas.

Tahun 2006 diharapkan akan ada Silver ETF (exchange traded fund) diperdagangkan di bursa Wall st. Untuk mendukung Silver ETF diperlukan jaminan fisik perak. Jika Silver ETF bisa digoalkan, maka akam membuatsupply fisik perak terganggu. Artinya harga akan naik. Untuk menggambarkan derajat kenaikannya, bayangkan bahwa saat ini perbandingan harga emas/perak adalah 60. Jadi untuk memperoleh kapitalisasi pasar yang sama, diperlukan perak 60 kali lebih banyak. Ini bukan volume yang kecil. Stock (cadangan) riil yang terbatas dan volume permintaan yang besar, merupakan kombinasi yang lezat bagi investor.

Bisa dibayangkan kenapa di Amerika Silver ETF mendapat tentangan dari assosiasi pengguna perak, karena mereka takut kekurangan pasokan perak.Tetapi bagi saya, momen inilah yang sedang ditunggu.

Cara Investasi Perak
Cara investasi perak yang paling mudah adalah dengan membeli perak secara fisik, kemudian anda simpan dibawah tempat-tidur. Cara ini di Indonesia
punya problem tersendiri, yaitu pada saat mau menjualnya. Siapa yang mau beli dan dimana pasarnya. Untuk emas, pasar tidak menjadi masalah karena
setiap kedai emas mau membeli emas anda. Cara seperti ini tidak disarankan.

Cara kedua ialah dengan cara seperti menabung. Artinya ada institusi yang mengurusi pembelian dan penjualan perak anda. Jadi masalah pasar
terselesaikan. Ada beberapa bank seperti United Overseas Bank (UOB) memberi service tabungan dalam kurs emas dan perak. Jadi seakan-akan anda menabung dalam bentuk perak. Apakah peraknya ada atau tidak, tidak ada ketentuan yang menharuskan bank untuk mempunyai cadangan perak sebagai jaminan. Hal yang sedikit lebih maju ialah jika anda membeli sertifikat perak yang unallocated di bank-bank logam mulia seperti Perth Mint. Secara fisik peraknya ada, dan menurut hukum harus ada. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa perak anda tidak dipinjamkan ke orang lain, seperti halnya anda menabung uang di bank.

Ini kelemahan kedua cara di atas. Pernahkah anda menabung di bank, kemudian bank nya bankrut dan uang anda tidak kembali? Persoalannya ialah, pada saat
anda menabung di bank uang anda dicampur dengan uang nasabah lain, kemudian dipakai oleh bank untuk dipinjamkan kepada orang lain. Kalau nasabah bank
yang hutang perak itu gagal bayar maka anda akan berurusan dengan pihak asuransi untuk penggantian perak anda hilang.

Yang saya pikir lebih baik adalah dengan membeli perak di bank logam mulia seperti Perth Mint dan menyimpannya disana sebagai allocated. Cara ini
seperti anda membeli barang dan menyimpannya di save deposit box. Pihak bank (seperti Perth Mint) tidak boleh mengutak-atik barang anda. Titik!! Karena
perak anda tidak boleh diutak-atik pihak bank maka barangnya akan tetap utuh disana. Bahkan kalau anda mau melihat barang anda, mereka bisa menunjukkan
ditempatnya. Resiko masuk dalam urusan gagal bayar tidak ada untuk allocated silver certificate. Memang masih ada resiko lain seperti pencurian,
kebakaran dsb, tetapi investasi anda diasuransikan.

Para investor besar melakukan cara investasi allocated silver certificate karena akan membantu membuat liquiditas perak semakin ketat, akibat barang
(perak) tidak bisa dipinjam-pinjamkan. Kalau anda mau seperti para investor besar, pilihlah cara allocated.

Taken from Fahmi Idris's posting at Tuesday, June 3, 2008 12:07 AM on http://sellbuydinar.blogspot.com

Undergoing MyBlogLog Verification

0 komentar:

Wireless Communication Technology

Wireless Communication Technology Map WLAN (Wi-Fi) Quick Guide (Printed)