Selasa, 17 Juni 2008

Recommended Book : Buku putih sejarah ekonomi Islam


Ilusi Demorasi, Kritik dan Otokritik Islam
Penulis : Zaim Saidi
Tebal : 292
Ukuran : 20,5x13,5 cm
Harga : Rp. 37.500,00


Demokrasi adalah mesin politik kekuatan uang demi penegakan negara-budak (slave state). Sistem demorasi menjadikan negara-bangsa tidak relevan dan pemerintahan nasinal kehilangan otoritas memerintah. Kebijakan pemerintahan demokrasi tak lebih dari menjalankan keputusan dan kepentingan kekuatan oligarkhi bankir internasional (kelas kapitalis)

Kapitalisme adalah sistem yang dibangun di atas fondasi riba dan menjadikan riba sebagai doktrin yang absolut. Dalam perspektif ini sosialisme pun adalah kapitalisme dalam versi lain,yakni kapitalisme negara (state capitalism). Kapitalisme dalam negara modern telah ditetapkan dalam tiap konstitusi dengan elemen utama di dalamnya berupa sistem bank sentral,uang kertas, dan pajak.

Buku ini membicarakan dua sisi dari koin yang sama.Pertama,tentang kritik Islam atas sistem kehidupan modern,yaitu kapitalisme dan mesin kekuasaan yang mendukungnya,negara fiskal dengan demokrasinya. Kedua,tentang upaya umat Islam - dengan studi kasus umat Islam di Cape Town, Afrika Selatan - untuk merestorasi cara hidup Islami sebagai jalan keluar atas persoalan yang ditimbulkan oleh modernitas. Model yang mereka tempuh adalah 'amal Madinah, yakni perilaku penduduk Madinah, dari tiga generasi pertama Islam.

Islam ditawarkan sebagai solusi dengan menghidupkan kembali muamalat,restorasi zakat,pasar terbuka,wakaf,kontrak-kontrak bisnis syirkat dan qirad,gilda,pemakaian dinar emas dan dirham perak, dan karavan dagang. Suatu pendekatan yang melampaui dialektika palsu dua wajah Islam, yang kini tampil di muka publik,yakni Islam radikal dan Islam Liberal.Keduanya adalah produk kembar kapitalisme.

Modenisasi Islam,yang bermuara pada cita-cita penegakan Negara Islam dan ekonomi Islam, justru telah memastikan terjerumusnya Islam ke dalam kapitalisme.Pengharaman riba dan pajak dalam Islam di satu sisi,serta penghalalan muamalat di sisi lain, memastikan keterpisahannya dari kapitalisme. Inilah buku yang telah lama ditunggu-tunggu.

From http://www.republika.co.id/mypustaka/buku_detail.asp?id=100

Silver Rally

Tentu anda bertanya, kenapa harga emas harus naik. Dan berapa harga wajar emas? Harga wajar emas, minimal Rp 250,000 per gram! Itu minimal dan menjaditarget minimum saya di tahun 2007. Kenapa? Karena sejak tahun 2000 sampai oktober 2005 kemarin BI sudah mengglontorkan rupiah, M2 naik dari 650 triliyun menjadi 1166. Naik hampir 80%!! Padahal harga emas waktu itu hanya sekitar Rp 100.000 per gr. Harga emas bisa juga Rp 12 juta per gram, bergantung bagaimana menghitungnya.

Dan berapa harga wajar perak? Minimal Rp 11,500 per gram dalam 3-5 tahun mendatang. Sekarang hanya Rp 2,800 saja. Saya katakan minimal karena harga itu dikalibrasi dengan inflasi M2 rupiah dari tahun 2000 sampai 2005. Ada beberapa cara lain yang lebih aggresif. Misalnya jika anda bagi cadangan emas Bank Indonesia (BI) yang hanya 92 ton dengan uang M2 yang beredar 1166 triliyun, berapa itu hasilnya? Silahkan hitung sendiri.

Masih ada cara lain menghitung harga emas. Saya beli kambing untuk qurban Rp 1 juta. Sejak jaman Julius Caesar sampai nabi Muhammad sampai ke jaman Suharto, harga kambing selalu rata-rata setara dengan 4.25 gram emas (1 dinar). Kemarin 2 dinar, jadi emas harus terangkat 100% menjadi Rp 320,000/gr supaya seimbang lagi. Dan perak 1 dirham (3.2 gr) biasanya seharga 1 ekor ayam. Sekarang harga ayam kampung Rp 30 ribu (3 dirham). Jadi harus ada penyesuaian harga perak sebesar 200%.

Potensi Perak (vs Emas)
Saat ini nilai tukar emas-perak adalah 60. Padahal sepanjang sejarah biasanya antara 12-20. Katakanlah rata-rata 15. Jadi pada saat emas berharga $ 540/oz, maka harga wajar perak (sesuai dengan kurs 15) adalah $ 36/oz. Untuk memperkuat argumentasi kita bisa melongok sejarah masa lalu.

Pada tanggal 22 Agustus tahun 832 masehi, khalifah Abu Bakar meninggal dunia. Atas riset Abu Bakar sebelum dia meninggal, Umar bin Khattab dianggapnya sebagai yang cocok untuk menggantikannya. Dia berpesan pada para pemuka-pemuka Islam untuk mengangkatnya menjadi khalifah. Pada jaman Umar bin Khattab daerah kekuasaan kekhalifahan Islam berkembang dari Afrika Utara, Mesir, Irak, Persia sampai ke Balkan. Jendral Umar yang ke barat (Mesir dan Afrika Utara) Amru bin Ash adalah seorang jendral perang dan birokrat. Karirnya berakhir menjadi gubernur Mesir dan Afrika Utara. Dalam sistem perpajakannya disebutkan bahwa ada 3 golongan wajib pajak. Golongan bawah dikenai 1 dinar (3.2 gr emas) per tahun atau 12 dirham (3.2 gr perak). Golongan menengah 2 dinar atau 24 dirham dan golongan atas dikenai 3 dinar pertahun atau 36 dirham. Pada jaman Amru bin Ash dan sebelumnya (jaman Kaisar Herkules dari Romawi yang dikalahkan Amru) kurs emas-perak adalah 12.

Di Prancis hukum yang mengatur sistem keuangan dibuat tanggal 28 Maret 1803. Unit dasarnya adalah koin 1 franc. Di dalam 1 koin mengandung 4.8 gram
perak. Di samping itu juga ada koin 20 franc yang mempunyai kandungan emas 6.45 gram. Jadi perbandingan emas/perak adalah 6.45/20 : 1/4.8 atau 15.5.
Kurs ini berlaku tidak hanya di Prancis, tetapi juga di Inggris dan Amerika dimulai sejak abad ke 19. Kurs ini juga berlaku 3 abad sebelumnya. Namun pada awal abad 20, perak tidak lagi dijadikan standard mata uang.Hal ini membuat harga perak menurun. Di samping itu produksi perak di Amerika meningkat. Tetapi hal ini seharusnya tidak banyak pengaruhnya.

Pada tahun 1980 pada saat emas mencapai titik tertingginya $ 850/oz, perak mencapai $50/oz. Perbandingan emas/perak adalah 17.

Nampaknya kurs emas/perak sekitar 15 adalah kurs alamiahnya. Setiap penyimpangan yang disebabkan oleh manipulasi melalui undang-undang atau hal-hal yang sifatnya artifisial akan sementara.

Motor Rally Perak
Meningkatnya kebutuhan perak dan emas banyak disebabkan karena terjepitnya banyak spekulan. Selama belasan tahun harga emas dan perak cenderung menurun dan bunga pinjamannya juga rendah. Para spekulan meminjam perak/emas kemudian dijual di pasar. Dananya diinvestasikan di pasar modal dan pasar
bond yang hasilnya lebih tinggi. Dulu para spekulan bisa tertawa karena pinjam dengan bunga yang kecil dan mengembalikannya di harga yang lebih
rendah. Pada saat harga perak/emas naik seperti sekarang, keuntungan menyusut dan malah kerugian yang dihadapi. Para spekulan harus balik badan
dari posisi short ke posisi long. Sayangnya, selama 20 tahun bear market, banyak perusahaan pertambangan perak (dan emas) tidak bisa melakukan
investasi untuk menambah cadangan. Sehingga kapasitas yang ada sekarang hanya pas-pasan untuk memenuhi permintaan yang ada. Jika ada kenaikan
permintaan maka harga menjadi volatile, seperti yang kita lihat di akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006.

Dalam kerangka pinjam-meminjam perak antara bank perak dan spekulan, keadaan berubah menjadi bom waktu. Kata bom ini bukan dalam arti harfiah, yaitu
benda yang dipakai para teroris, tetapi bom dalam arti kiasan yaitu problem yang sewaktu-waktu bisa mencuat dan menimbulkan krisis. Spekulan meminjam
perak fisik ke bank. Kemudian dijual ke pasar. Pengguna perak membeli di pasar logam untuk produksi cutlery, souvenir, vas, amalgam gigi, photography
dan film, solder dan lain sebagainya. Tidak seperti emas, perak jarang yang di-recycle. Kebanyakan pasokan perak berasal dari pertambangan. Jadi secara
praktis, perak yang digunakan menjadi consumable.

Didalam pembukuan bank, perak yang dipinjamkan masih ada sebagai cadangan yang kita bisa disebut fiktif. Barang itu sebenarnya sudah tidak ada karena sudah dikonsumsi. Bisa digambarkan seperti anda meminjam uang ke bank. Dalam pembukuan bank, uang itu masih milik bank dalam bentuk tagihan. Tetapi untuk uang, hal itu tidak jadi masalah bagi liquiditas di pasar, karena uang tidak dijadikan barang yang consumable. Apalagi uang bisa dicetak, persoalan
liquiditas tidak ada. Untuk perak, persoalan lain. Cadangan fiktif dengan permintaan riil merupakan gado-gado yang tidak enak bagi liquiditas.

Tahun 2006 diharapkan akan ada Silver ETF (exchange traded fund) diperdagangkan di bursa Wall st. Untuk mendukung Silver ETF diperlukan jaminan fisik perak. Jika Silver ETF bisa digoalkan, maka akam membuatsupply fisik perak terganggu. Artinya harga akan naik. Untuk menggambarkan derajat kenaikannya, bayangkan bahwa saat ini perbandingan harga emas/perak adalah 60. Jadi untuk memperoleh kapitalisasi pasar yang sama, diperlukan perak 60 kali lebih banyak. Ini bukan volume yang kecil. Stock (cadangan) riil yang terbatas dan volume permintaan yang besar, merupakan kombinasi yang lezat bagi investor.

Bisa dibayangkan kenapa di Amerika Silver ETF mendapat tentangan dari assosiasi pengguna perak, karena mereka takut kekurangan pasokan perak.Tetapi bagi saya, momen inilah yang sedang ditunggu.

Cara Investasi Perak
Cara investasi perak yang paling mudah adalah dengan membeli perak secara fisik, kemudian anda simpan dibawah tempat-tidur. Cara ini di Indonesia
punya problem tersendiri, yaitu pada saat mau menjualnya. Siapa yang mau beli dan dimana pasarnya. Untuk emas, pasar tidak menjadi masalah karena
setiap kedai emas mau membeli emas anda. Cara seperti ini tidak disarankan.

Cara kedua ialah dengan cara seperti menabung. Artinya ada institusi yang mengurusi pembelian dan penjualan perak anda. Jadi masalah pasar
terselesaikan. Ada beberapa bank seperti United Overseas Bank (UOB) memberi service tabungan dalam kurs emas dan perak. Jadi seakan-akan anda menabung dalam bentuk perak. Apakah peraknya ada atau tidak, tidak ada ketentuan yang menharuskan bank untuk mempunyai cadangan perak sebagai jaminan. Hal yang sedikit lebih maju ialah jika anda membeli sertifikat perak yang unallocated di bank-bank logam mulia seperti Perth Mint. Secara fisik peraknya ada, dan menurut hukum harus ada. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa perak anda tidak dipinjamkan ke orang lain, seperti halnya anda menabung uang di bank.

Ini kelemahan kedua cara di atas. Pernahkah anda menabung di bank, kemudian bank nya bankrut dan uang anda tidak kembali? Persoalannya ialah, pada saat
anda menabung di bank uang anda dicampur dengan uang nasabah lain, kemudian dipakai oleh bank untuk dipinjamkan kepada orang lain. Kalau nasabah bank
yang hutang perak itu gagal bayar maka anda akan berurusan dengan pihak asuransi untuk penggantian perak anda hilang.

Yang saya pikir lebih baik adalah dengan membeli perak di bank logam mulia seperti Perth Mint dan menyimpannya disana sebagai allocated. Cara ini
seperti anda membeli barang dan menyimpannya di save deposit box. Pihak bank (seperti Perth Mint) tidak boleh mengutak-atik barang anda. Titik!! Karena
perak anda tidak boleh diutak-atik pihak bank maka barangnya akan tetap utuh disana. Bahkan kalau anda mau melihat barang anda, mereka bisa menunjukkan
ditempatnya. Resiko masuk dalam urusan gagal bayar tidak ada untuk allocated silver certificate. Memang masih ada resiko lain seperti pencurian,
kebakaran dsb, tetapi investasi anda diasuransikan.

Para investor besar melakukan cara investasi allocated silver certificate karena akan membantu membuat liquiditas perak semakin ketat, akibat barang
(perak) tidak bisa dipinjam-pinjamkan. Kalau anda mau seperti para investor besar, pilihlah cara allocated.

Taken from Fahmi Idris's posting at Tuesday, June 3, 2008 12:07 AM on http://sellbuydinar.blogspot.com

Undergoing MyBlogLog Verification

Senin, 16 Juni 2008

Gold and Silver in Bible Prophecy

I've been studying the subjects of Bible prophecy (prophecy is the Bible's predictions of the future) and the precious metals market for the past several years. Interestingly, both subjects are quite related in that they focus on what the future will bring, and both subjects require a dedicated search for the truth. Bible Prophecy is a huge subject, so there is a great deal more research and scriptural support that lies beneath the conclusions and points I will be able to present here. I think that one of the ways to achieve a greater understanding of the evils of the current fiat monetary systems of the world, and a better understanding of where we are headed, would be to study the economic system that God gave the Israelites in the Hebrew Scriptures of the Old Testament, and compare it to our own.

I will start with the conclusions of what my prophecy studies have led me to believe will be the future of gold and silver with respect to prophecy, and then explain in more detail how I arrived at the following:

Israel, continuing on into the future, prior to the return of Christ at the pre-tribulation rapture, will become a very rich nation in gold and silver, and these precious metals also must rise in value enough so to move other nations to envy so that Russia, the Arab nations, and possibly Germany (Gomer?) will be led to invade Israel at the start of the seven year tribulation. (Ezekiel 38-39) Gold and silver, in the future, prior to the rapture, and even into the start of the tribulation, will become extremely valuable, much more so than today, (Rev 3:18), particularly after major currency devaluations and severe economic collapse that is planned to come to bring about the chaos necessary to humble the nations into accepting world rule by the antichrist. The world rule by the antichrist in the tribulation after the rapture, will involve a world currency, perhaps an electronic tracking system of gold credits (Dan 11:38, 11:43), involving the mark of the beast needed to buy and sell anything. (Revelation 13:16-18) In the tribulation, many (not all) of those possessing gold and silver, who refuse to accept the mark of the beast, will be hunted down and beheaded. (Revelation 20:4) I believe eventually, during the tribulation, most likely, it will be illegal to possess gold and silver in physical form as an unauthorized individual (without the mark or number or authority of the beast), anywhere in the world, (Ezekiel 7:19) but only during the short duration of the tribulation, or perhaps the second half of the 7 years time (Dan 7:25, 9:27, Rev 13:5). Finally, for the survivors of the tribulation, with the return of Jesus after the tribulation, gold and silver will be restored as money world wide, in accordance with the economic laws and principles as outlined in the the Hebrew law. (Zech 14:16, Isaiah 2:2-5)

To summarize a few of the main points of the economic system as given in the law, which are a contrast to what we have today:

1. Gold and Silver, as is all of creation, are from God, and given to man for good use, for a useful purpose. (Genesis 1:28, Gen 2:12.) Gold, silver, seed, and flour, were all used as money. (Lev 27:16, 2 Kings 7:1) The vast majority of the time that gold and silver are mentioned in the Bible, it is in reference to the wealth of the kings of Israel or to the wealth of the temple of the Lord. Gold and sliver were used in the workings and furnishings of the ark of the covenant, and the vessels in the temple. Therefore, gold is definitely the approved by God for men to use as money and as a store of wealth.

2. The people were to have and use "just weights and measures". The standard Hebrew units to measure the weight of things such as iron, stone, flour or anything, were the shekel or talent (or other measures), and also used to measure the weight of gold and silver. Unjust weights and measures were "an abomination to the Lord". (Lev 19:35, Deut 25:15, Prov 20:10)

3. Charging interest when lending money was forbidden, unless to a foreigner. (Lev 25:36-37, Deut 23:19-20, Psalms 15:5, Prov 28:8, Ezek 18:12-13, Neh 5)

4. Every 7 years was to be a time of total debt forgiveness & slave release. (Deut 15:1-3)

5. Every 50th year there was not only debt forgiveness, but also the return of all land (except in cities) to the people which may have been loaned out or sold. (The 50th year, or Jubilee, was after seven sevens or 49 years) (Lev 25, 27:16-18)

6. Wages had to be paid every day, not every two weeks. (Lev 19:13)

7. There was to be an inheritance from fathers to their children, and even grandchildren. (Num 27:7-11, Prov 13:22)

8. They were to pay tithes and suburbs (land around the cities) to support the tribe of the Levites, one of the 12 tribes, who were the priests & ministers, lawyers & judges, scribes & teachers, and caretakers of the temple. (Num 18:23-24, 35:2-7)

In conclusion, I do not know exactly when the set sequence of events in scripture will begin. Perhaps the rapture will happen next year, or 5 years from now, or 10 or 30 or more. But I am confident in my interpretation of the scriptures, and I'm confident that I have placed them in the correct time sequence with regard to the overall prophetic outline of events. I'm extremely confident that Israel will become wealthy in gold and silver, and that this will take place before the return of Christ. (Ezekiel 38-39) I am also extremely confident that the Bible does not condemn ownership of gold and silver, as these are truly the only Biblically approved forms of money according to Hebrew law, and the metals are the very embodiment of "just weights and measures".

Sincerely,

Jason Hommel

From : http://bibleprophesy.org/goldsilver.htm

Using Dinar & Dirham


Gold and silver are the most stable currency the world has ever seen.

From the beginning of Islam until today, the value of the Islamic bimetallic currency has remained surprisingly stable in relation to basic consumable goods:

A chicken at the time of the Prophet, salla'llahu alaihi wa sallam, cost one dirham; today, 1,400 years later, a chicken costs approximately one dirham.

In 1,400 years inflation is zero.

Could we say the same about the dollar or any other national currency in the last 25 years?

In the long term the bimetallic currency has proved to be the most stable currency. It has survived, despite all the attempts by governments to transform it into a symbolic currency by imposing a nominal value different from its weight.

Reliability

Gold cannot be inflated by printing more of it; it cannot be devalued by government decree, and unlike national currencies it is an asset which does not depend upon anybody's promise to pay.

Portability and anonymity of gold are both important, but the most significant fact is that gold is an asset that is no-one else's liability.

All forms of paper assets: bonds, shares, and even bank deposits, are promises to repay money borrowed. Their value is dependent upon the investor's belief that the promise will be fulfilled. As junk bonds and the Mexican peso have illustrated, a questionable promise soon loses value.

Gold is not like this. A piece of gold is independent of the financial system, and its worth is underwritten by 5,000 years of human experience.

From https://www.e-dinar.com/html/1_3.html on 16 June 2008

Senin, 09 Juni 2008

eDinar University

LATAR BELAKANG

Revolusi Teknologi Informasi Komunikasi
Sejarah, kini, kembali menawarkan pencerahan baru. Revolusi teknologi informasi menjanjikan struktur interaksi kemanusiaan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih efisien. Teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif.

Teknologi informasi mengaburkan batas-batas tradisional yang membedakan bisnis, media dan pendidikan, disamping juga mendorong pemaknaan ulang perdagangan dan investasi. Revolusi ini secara pasti merasuki semua aspek kehidupan, pendidikan, segala sudut usaha, kesehatan, entertainment, pemerintahan, pola kerja, tata ruang, perdagangan, pola produksi, bahkan pola relasi antar masyarakat dan antar individu.

Pada dasarnya, teknologi yang memungkinkan dan memudahkan manusia saling berhubungan dengan cepat, mudah, dan terjangkau memiliki potensi untuk mendorong pembangunan masyarakat yang demokratis. Teknologi semacam ini harus dimiliki oleh rakyat untuk membantu rakyat mengorganisir diri secara modern, efisien, sehingga pada gilirannya rakyat yang mendapat manfaat terbesar dari proses berekonomi dan bermasyarakat.

Teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke arah demokratisasi. Salah satu dampak terbesar adalah dimungkinkannya demokratisasi di bidang pendidikan. Sesuatu yang merupakan kerangka akses untuk semua orang menuju abad 21. Dunia sedang berubah dengan cepat. Kehadiran teknologi informasi telah mendorong proses “silence revolution” (revolusi senyap) di segala bidang.

Tantangan bagi Pendidikan Konvensional
• Mutu lulusan yang kurang kompatibel dengan kebutuhan masyarakat, dan kurang bisa bersaing.
• Kesenjangan dalam aliran informasi dan layanan pendidikan antara kota besar dan daerah-daerah, apalagi desa-desa.
• Rendahnya jiwa wirausaha dan kemampuan berkompetisi global.
• Kelemahan dalam struktur, bahan ajar, dan metoda pembelajaran.
• Kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
• Sistem pendidikan yang tidak adil, yang pintar masuk ke sekolah bagus hingga semakin pintar, yang bodoh masuk ke sekolah jelek hingga semakin bodoh.

Paradigma Baru Pendidikan berbasis Teknologi Informasi Komunikasi
• Perubahan dari Pendidikan Terpusat menjadi Tersebar.
• Fleksibilitas dalam ruang dan waktu.
• Bahan ajar yang disajikan dalam multi-media dengan suara dan gambar yang dinamis, tidak membosankan, serta padat informasi.
• “Self-pace learning”: Kecepatan belajar ditentukan oleh diri sendiri bukan oleh kemampuan yang diseragamkan dalam kelas.
• “Self-motivated learning”: Memacu kemampuan belajar mandiri.
• Perubahan dari “Teacher Centric” (Guru sebagai pusat pembelajaran) menjadi “Learner Centric” (Murid sebagai pusat pembelajaran).
• Perubahan dari “Entry Barrier” (Seleksi Ketat) menjadi “Output Quality Standard” (Lulusan Berkualitas Stardard). Bukan masuknya yang dipersulit, tapi lulusannya yang harus memenuhi standard kualitas. Sedang lamanya belajar tergantung motivasi, kecerdasan, dan usaha masing-masing peserta-didik.
• Interaksi antara pengajar dan peserta-didik dilakukan tidak hanya dengan tatap-muka, tetapi juga melalui surat-menyurat elektronis, sehingga meningkatkan kemampuan baca-tulis

PROGRAM STUDI
GOLD DINAR ECONOMY
(Certificate, Bachelor, Master, Doctoral)

Program Studi GOLD DINAR ECONOMY merupakan hasil kerjasama antara World Islamic Trade Institute (WITI) dengan eDinar University. Program studi ini merupakan program studi baru, dan satu-satunya di dunia.

METODA PEMBELAJARAN & BAHASA
• Perkuliahan dan ujian dilakukan dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris.
• Bahan ajar Multimedia Internet-based dalam Bahasa Inggris, sedangkan perkuliahan tatap-muka dan ujian dengan Face-to-Face Teacher (Guru Tatap-Muka) serta interaksi internet dengan Master Teacher (Dosen Utama) atau Guest Lecturer (Dosen Tamu) dalam bahasa Indonesia.
• Matakuliah lepas bisa diakumulasikan untuk program terstruktur/ gelar sesuai persyaratan kelulusan.
• 30% tatap-muka dan 70% online melalui internet dan Virtual Classroom.
• Ujian bisa manual dan/atau online, tetapi selalu dijaga oleh pengawas ujian

PROGRAM PENDIDIKAN DAN BIAYA
• Program Certificate (Diploma I): 10 matakuliah (40 kredit) lama 1 tahun. Biaya Rp. 12.500.000,- per tahun atau Rp. 1.250.000,- per course.
• Advanced Certificate (Diploma II): 10 matakuliah (40 kredit) lama 1 tahun setelah Program Certificate. Biaya Rp. 12.500.000,- per tahun atau Rp. 1.250.000,- per course.
• Program Bachelor : diselesaikan dalam (2-3 tahun) untuk mahasiswa reguler (full time) dan bisa lebih lama (4-6 tahun) untuk yang paruh waktu (part time). Atau 1 tahun setelah Advanced Certificate. Biaya Rp. 12.500.000,- per tahun atau Rp. 1.250.000,- per course.
• Program Master: 10 matakuliah wajib, 3 matakuliah pilihan plus tugas akhir (40-50 kredit) diselesaikan dalam (1-2 tahun) untuk mahasiswa reguler (fulltime) dan bisa lebih lama (2-4 tahun) untuk yang paruh waktu. Setelah Bachelor Degree. Biaya Rp. 25.000.000,- waktu 1-2 tahun (sampai selesai). Lewat dari 2 tahun dikenakan biaya extra.
• Program Ph.D (by research): mengambil matakuliah pendukung riset yang direkomendasikan oleh kedua belah pihak, peserta-didik dan pembimbing, sebelum memulai proses risetnya. Kredit riset sebesar 48 kredit untuk Ph.D. (2-4 tahun). Setelah Master Degree. Biaya Rp. 35.000.000,- lama 2-3 tahun (sampai selesai). Lewat dari 3 tahun dikenakan biaya extra.

CARA PENDAFTARAN
Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, dengan mencantumkan semester dan tahun dimana calon mahasiswa ingin mulai perkuliahan, dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Pendaftaran Online dapat dilakukan melalui CAMPUS www.golddinareconomy.org dan pembayaran melalui eDinarCampus di kota terdekat dengan domisili calon mahasiswa.
b. Formulir Pendaftaran bisa didownload dari www.golddinareconomy.org dan setelah dilengkapi bisa dikirimkan ke alamat pos dibawah ini disertai dengan bukti pembayaran dari Bank.
c. Pendaftaran melalui eDinarCampus terdekat dengan domisili anda.

PERSYARATAN MAHASISWA BARU DAN PINDAHAN
1. Persyaratan Penerimaan
Pada saat mengikuti program orientasi, semua mahasiswa baru wajib menunjukkan:
• Kartu identitas diri (KTP, Paspor, SIM, atau identitas lainnya yang masih berlaku)
• Ijasah asli, transkrip asli, NEM asli.
2. Persyaratan Program Diploma dan Bachelor
• Memiliki Ijasah setingkat SMU, SMK atau Madrasah Aliyah dari semua Jurusan.
3. Persyaratan Program Master
• Memiliki Ijasah Strata Satu (S-1) atau Bachelor Degree dari Semua Jurusan untuk mengikuti program Master.
• Untuk Master Program Melalui Riset (MSc. By Reseach), Komite Akademis akan menentukan perlu tidaknya mengikuti program matrikulasi untuk bidang yang bersangkutan.
4. Persyaratan Program Doktoral (By Research)
• Memiliki ijasah Strata Dua (S-2) atau Master Degree dari semua Jurusan untuk program Doktoral.
• Komite Akademis akan menentukan perlu tidaknya mengikuti program matrikulasi untuk bidang yang bersangkutan.
5. Persyaratan Mahasiswa Pindahan
• Menyerahkan transkrip nilai (official transcript) untuk bahan pertimbangan penyetaraan oleh Komite Akademis.
• Mengambil Test Penyetaraan dengan Minimum Nilai yang ditentukan oleh Komite Akademis.

diposting pertama kali oleh admin pada Kerjasama pada 8 maret 2008
http://www.mengutamakanrakyat.org/2008/03/08/edinar-university/

Sekilas tentang LIEM SIOK LAN

Nama resmi (menurut dokumen) JUSTIANI. Alumni Teknik Informatika ITB angkatan 1981, Perempuan dengan Tiga Anak: Annisa Dharma (25Mei1985), Shakina Dharma (19Desember1988), Avicena Farkhan Dharma (2Agustus1998).
Sejak mahasiswi sudah aktif dalam berbagai kegiatan, diantaranya:
Ketua Panitia Speech Contest – Student English Forum (SEF) 1981.
Ketua HMIF (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) ITB 1982-1983.
Wakil Ketua FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan – Pengganti Dewan Mahasiswa) periode 1984-1985.
Lulus Sarjana Muda 84 dengan IP 4.83 (dari 5) Terus Menikah 1984.
Cuti Kuliah selama 1 tahun, melahirkan anak pertama, 1985-1986.
Wartawati Berkala ITB
Aktivis Yayasan Mandiri, Community Development dgn Teknologi Tepat Guna
Ke Irian Jaya untuk program Penyebaran Informasi TTG melalui Microfiche
Ke Pesantren Guluk-guluk, Madura untuk program yang sama
Ke Pesantren Pabelan, mengajar di Institut Pengambangan Masyarakat
Mendirikan Yayasan Anak Merdeka, Street Kids Education through Cultural Artistic Activities and Multimedia.
Sambil ngobyek di Puskom ITB ngerjain proyek-proyek komputerisasi
Dan di PIKSI ITB mengajar kursus-kursus singkat
Jadi programmer di beberapa tempat (programmer tembak)
Lulus Teknik Informatika ITB akhirnya pada Februari 1988.

Melamar jadi Dosen ITB, diterima di PAU-ME (Pusat Antar Universitas Mikroelektronika) tapi kemudian ketahuan bekas aktivis mahasiswa, lalu dicekal oleh Rektor ITB yang ketakutan dan melakukan self-cencorship atas nama kekuasaan Orde Baru, sehingga terpaksa diberhentikan dari PAU-ME.
Nekad jadi dosen, diterima di Politeknik ITB Ciwaruga (sekarang Politeknik Negeri Bandung) karena POLBAN butuh Ketua Jurusan Teknik Komputer (dulu PAT Komputer) yang baru dipindahkan dari Puskom ke Ciwaruga, disamping Direktur POLBAN yang tidak peduli apa itu Orde Baru. Langsung Acting Ketua Jurusan Teknik Komputer di Politeknik ITB, sambil mengerjakan proyek-proyek untuk Garuda Maintenance Facility, Kerjasama dengan POLRI, Membuka filial dari Politeknik Bandung di sore hari, memulai komputerisasi student entry test, banyak lagi proyek komputerisasi dan mengajar tentu.

1991 mulai belajar di McGill University dengan biaya pemerintah Canada selama dua tahun, setelah sebelumnya tinggal di Vancouver selama beberapa bulan, lalu menetap di Montreal, Thesis S2 Terlantar karena pembimbing cuti, terus putus beasiswa maka harus mencari kerja. Jadi teaching assistant beberapa mata kuliah, jadi pegawai puskom universitas, jadi research assistant di lembaga penelitian teknologi pemerintah Quebec,
namanya CRIM (Centre Recerche d’Informatics de Montreal)
Kerja di NortelNetworks Divisi Advanced Speech Lab di Montreal sambil menyelesaikan thesis. Akhirnya keterusan berkarir di Montreal sebagai Senior System Integration and Product Prototype Development untuk produk-produk speech recognition berbagai aplikasi di berbagai platform. Menerima potongan-potongan software dari para periset speech recognition dari berbagai speech research center internal (Nortel Lab) dan eksternal (CMU, MIT, Standford, dll) untuk diintegrasikan menjadi suatu prototye produk sebelum di-outsourcing kepada development group dari Rusia, India, China, dll ke berbagai platform. Sambil bekerja di Nortel Networks Montreal, mengikuti program S3 di INRS (Institute Nationale Recerche Scientific) Telecommunications, Universite du Quebec.
Tinggal di Kanada selama 8 tahun rasanya begitu monoton, rutin, tertata, setiap week end piknik ke danau, pantai atau ski resort, begitu saja, maka diskusi sosial politik jadi hiburan. Aktif di Forum Diskusi Para Indonesianist seperti George Kahin, Daniel Lev, Ben Anderson, Takashi Shiraishi, Jeffrey Winters, dll. di Amerika Utara. Anggota Pengajian ISNET (Islamic Network) yang merupakan forum pengajian via internet di tingkat dunia dan MISG (Malaysia Islamic Study Group).

1998 Kembali ke Indonesia untuk melahirkan dengan dukungan dari dukun bayi dan dukun pijat tradisional yang tidak ada di Montreal, Kanada.
Sambil momong, akttif jadi Network Advisor dari CITN (Canada Indonesia Technology Network) yang ditempatkan Departemen Koperasi &, lalu oleh Adi Sasono
diminta membantu merumuskan Pos Ekonomi Rakyat (PER) yang merupakan jaringan nasional untuk multi-purpose telecentre (one-stop-services for public services and SMEs and Cooperatives), yang kemudian membawanya menjadi Direktur Eksekutif Induk Koperasi PERNetworks dan Direktur Program, Perhimpunan Indonesia Bangkit.

2000 President/CEO IBUTeledukasi (universitas virtual, e-learning university pertama di Indonesia) bekerjasama dengan Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR) Malaysia. Atas prakarsa Cyberversity tersebut, mendapat penghargaan sebagai Wanita Telematika pertama di Indonesia dari Menteri Perhubungan dan Telematika dan dari Menteri Pariwisata, namun pada saat yang hampir bersamaan Mendiknas (Dirjen Pendidikan Tinggi) melarang keberadaan IBUTeledukasi karena dianggap belum ada undang-undang yang mengatur tentang pendidikan model baru tersebut.

2002 President/CEO SMarT (Sistem Mandiri Terintegrasi) yang dibentuk atas restu Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi dan dukungan Dirjen PU, Junius Hutabarat, untuk melakukan “corporate restructuring” BUMN dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi serta rekayasan keuangan global.
Bersama beberapa BUMN Konstruksi dan Korporasi MSC Malaysia merencanakan Program ACEH SMART PROVINCE yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi dalam mengembangkan aktivitas terpadu pendidikan, sosial dan ekonomi di Propinsi NAD, dalam naungan PM Mahathir Mohammad, disepakati di ASEAN SUMMIT Denpasar Bali 2003. Sayangnya prakarsa terhenti karena skema-skema keuangan dalam negeri belum mengalami perombakan sebagaimana Thailand dan Malaysia.

SMarT kemudian berkolaborasi dengan Constantius Funds Asia Pacific (CFAP) Canada, Decagon Co. Ltd. Seattle USA, membantu corporate restructuring dalam kerangka Thailand Incorporated sampai dengan awal 2006.

Kini:
Dosen di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang bernaung dibawah Kompas Gramedia Group, juga sebagai Periset bidang “Multimedia Corporate Restructuring and The Digital Economy “ dan sebagai Ketua Tim Pengembangan e-learning dibawah kordinasi Pembantu Rektor I UMN. Sambil menyelesaikan disertasi Ph.D. nya pada “The Institute of Gold Dinar Economy”, yang merupakan lembaga pendidikan tinggi dan riset internasional berbasis internet yang menghubungkan periset di seluruh dunia dalam bidang terkait, dibawah naungan World Islamic Trade Oragnization (WITO).

diposting pertama kali oleh admin in INTRO pada March 8th, 2008

Jumat, 06 Juni 2008

Telcorack


Telcorack


Gambar di atas sengaja saya tampilkan bagi para pengunjung yang ingin mengetahui beberapa stock barang yang kami punya. Dalam rencana ke depan, blog ini ingin kami buat sebagai blog online shop yang menampilkan beberapa jenis barang yang kami punya, dan beberapa portofolio layanan yang pernah kami kerjakan.
Dalam gambar tersebut kami perlihatkan beberapa stock Heliax Connector beberapa type dari Andrew, Horn Antenna dari 7 - 23 GHz, rak DDF K51, K52, K57 dan lain-lain.
Bagi rekan-rekan yang ingin sharing atau bekerjasama dengan kami, kami sangat menunggu kontak atau komunikasinya. Kami akan senang hati membantu persoalan rekan-rekan semuanya.

Rabu, 04 Juni 2008

Teknologi buat masa depan

Setelah kehilangan mood untuk menulis di blog ini, hanya browsing dan googling beberapa kata kunci, akhirnya menemukan postingan bagus yang bisa di'templok'kan di sini. Hmmmmmm orang sedang berlomba-lomba menciptakan Teknologi.....Anda di mana?

Tantangan Engineering

diposting pertama kali oleh - Budi Rahardjo on March 9th, 2008 di http://mytechblogs.com/budirahardjo/

National Academy of Engineering membuat sebuah situs yang menyampaikan tantangan apa yang harus dihadapi oleh para insinyur. Teknologi apa yang harus dikembangkan, dan seterusnya.

1. Make solar energy economical
2. Provide energy from fusion
3. Develop carbon sequestration methods
4. Manage the nitrogen cycle
5. Provide access to clean water
6. Restore and improve urban infrastructure
7. Advance health informatics
8. Engineer better medicines
9. Reverse-engineer the brain
10. Prevent nuclear terror
11. Secure cyberspace
12. Enhance virtual reality
13. Advance personalized learning
14. Engineer the tools of scientific discovery

Cerita lengkapnya ada di: www.engineeringchallenges.org

Bagaimana pendapat Anda? Saya sendiri tertarik dengan yang secure cyberspace, karena itu bidang saya. :D

Kalau saya sepertinya tertarik yang pertama dan terakhir, meski baru pemula.

Keinginan Untuk Mengubah Dunia

diposting pertama kali oleh — Budi Rahardjo on November 26th, 2007 di http://mytechblogs.com/budirahardjo/

Baru saja saya melihat sebuah link di TED (Technology, Entertainment, Design) tentang TED Prize yang diberikan setiap tahun. Untuk setiap pemenang, mereka diperkenankan untuk mengutarakan sebuah “wish” yang dapat mengubah dunia. Wah luar biasa. Coba Anda lihat linknya di sini:

http://blog.ted.com/2007/11/announcing_2008.php

Saya selalu kagum dengan orang Barat yang memiliki cita-cita setinggi langit. Kadang cita-citanya tersebut masih di luar jangkauan teknologi yang kita miliki saat ini. Kalau tidak itu, biaya untuk mengimplementasikannya sangat mahal. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan untuk mereka. Namanya juga cita-cita, ya.

Teknologi akan terus berkembang. Ini hanya masalah waktu saja. Kita tidur, tidak melakukan apa-apa juga, teknologi akan maju terus. (Soalnya yang lain tidak tidur. Ha ha ha. Hanya kita saja yang malas.) Dulu orang tidak akan mengira kita bisa terbang naik pesawat dan bahkan ke luar angkasa. Sekarang hal itu mungkin dilakukan, meskipun dengan skala yang terbatas.

Apa cita-cita Anda? Ingin mengubah dunia? Atau … sekedar mengikuti arus saja?

Senin, 02 Juni 2008

1.3 Ulasan Buku

Buku ini terdiri dari delapan bab. Buku ini mencakup seluruh elemen yang diperlukan untuk mengevaluasi performansi transmisi dari sistem komunikasi bergerak digital dengan simulasi komputer. Program-program simulasi dipaparkan pada apendiks setiap bab dan dalam CD-ROM yang menyertai buku ini.
Bab 2 mendeskripsikan beberapa parameter kunci untuk melakukan simulasi komputer dengan halus. MATLAB, yakni sebuah perangkat lunak bantu simulasi yang bagus, merupakan perangkat bantu utama yang digunakan dalam buku ini. Selanjutnya, penggunaan bahasa MATLAB mula-mula diberikan. Secara berurutan, Bagian 2.1 meringkas perintah-perintah dan fungsi yang sering digunakan serta metode untuk membuat program berhirarki. Sebagai tambahan, Bab 2 menjelaskan metode-metode untuk memrogram blok-blok fungsi yang biasa digunakan untuk mengevaluasi seluruh sistem komunikasi, seperti blok pembangkitan data, blok kanal fading Rayleigh, dan blok kanal Additive White Gaussian Noise (AWGN).
Bab 3 menjelaskan konfigurasi dasar dari skema transmisi radio digital berbasis phase shift keying (PSK) dan memaparkan metode yang digunakan untuk mengevaluasi performansi transmisi pada kanal AWGN dan multipath Rayleigh fading menggunakan simulasi komputer. Secara berurutan, skema transmisi radio digital berbasis PSK yakni – binary PSK (BPSK), quadrature PSK (QPSK), offset QPSK (OQPSK), minimum shift keying (MSK), Gaussian-filtered MSK (GMSK), dan quadrature AM (QAM) – diperkenalkan, serta performansinya dievaluasi menggunakan program simulasi komputer.
Bab 4 memaparkan konfigurasi skema transmisi OFDM, yang mampu mengurangi pengaruh dari multipath fading dan merealisasikan komunikasi broadband sambil menjaga efisiensi utilisasi frekuensi tinggi. Sebagai tambahan, Bab 4 mendeskripsikan metode yang digunakan untuk mensimulasikan performansi transmisi pada kanal AWGN dan multipath Rayleigh-fading. Performansi ini dievaluasi menggunakan simulasi komputer terprogram.
Bab 5 memaparkan konfigurasi CDMA. CDMA, yang dapat mempertahankan kekuatannya dalam menghadapi multipath fading, digunakan pada sistem komunikasi bergerak generasi ketiga. Bab 5 juga menggambarkan metode yang digunakan untuk mensimulasikan performansi transmisi pada kanal AWGN dan multipath Rayleigh fading. Kembali, performansi ini dievaluasi dengan menggunakan simulasi komputer terprogram.
Bab 6 mengevaluasi performansi transmisi sistem komunikasi point-to-point dengan protokol akses jamak menggunakan simulasi komputer. Pure ALOHA, slotted ALOHA, nonpersistent carrier sense multiple access (CSMA), dan slotted nonpersistent inhibit sense multiple access (ISMA) dijelaskan sebagai contoh protokol akses jamak. Bab 6 juga menggambarkan metode dalam mensimulaiskan throughput dan waktu delay rata-rata. Performansi ini dievaluasi menggunakan simulais komputer terprogram.
Bab 7 menggambarkan metode simulai dasar untuk sistem komunikasi multipoint-to-multipoint berdasarkan sistem telekomunikasi selular. Sebagai tambahan, Bab 7 memperkenalkan algoritma dynamic channel assignment (DCA), algoritma fixed chanel assignment (FCA), dan algoritma adaptive cellular zone configuration (AZC) menggunakan sebuah antena adaptif. Secara berurutan, Bab7 membahas metode yang digunakan untuk mensimulasikan probabilitas call-blocking. Performansi dievaluasi menggunakan simulasi komputer terprogram.
Bab 8 menggambarkan sebuah sistem komunikasi software radio yang merepresentasikan sebuah aplikasi di masa yang akan datang dari metode pemrograman perangkat lunak yang dipelajari di buku ini. Hal ini disebabkan karena bahasa simulasi komputer memiliki hubungan yang baik dengan perangkat lunak yang menentukan konfigurasi digital signal processing hardware (DSPH) seperti digital signal processor (DSP) , field programmable gate array (FPGA), atau sebuah application-specific integrated circuit (ASIC). Konsep software radio merupakan salah satu jembatan antara pemrograman perangkat lunak yang dipelajari di buku ini dengan implementasi perangkat keras sebenarnya.
Bab 8 mendefinisikan sistem komunikasi software radio dan menyimpulkan keuntungannya. Sebagai tambahan, Bab 8 membahas masalah-masalah yang akan muncul dalam merealisasikan sitem komunikasi software radio dan menjelaskan teknologi menakjubkan yang dikembangkan untuk merealisasikan sebuah sistem komunikasi software radio. Selanjutnya, Bab 8 menjabarkan berita terakhir proyek software-defined radio yang dipublikasikan pada makalah-makalah hingga tahun 2000 serta menjelaskan beberapa aplikasi dari sistem komunikasi berbasis sotware radio yang akan datang.

Rabu, 21 Mei 2008

1.2 Evaluasi menggunakan Simulasi Komputer-2

1.2.2 Komunikasi Point-to-Multipoint

Gambaran komunikasi point-to-multipoint ditunjukkan pada Gambar 1.11 berikut ini. Pada komunikasi point-to-multipoint, sebuah access point (AP) berkomunikasi dengan beberapa user terminal (UT). Mula-mula, user-user mengirimkan data informasi mereka menggunakan suatu protokol. Protokol didefinisikan antara sebuah AP dan beberapa UT. Pada beberapa kasus, tabrakan antara data informasi dari beberapa UT akan muncul. Dengan mendeteksi tabrakan dan menghitung jumlahnya, kita simulasikan throughput data yang ditransmisikan. Selanjutnya, waktu delay rata-rata untuk mengirimkan data informasi dari sebuah UT juga disimulasikan. Namun, walaupun tabrakan muncul, perbedaan level sinyal yang diterima cukup besar. Dalam kasus ini, data yang memiliki level sinyal terbesar diterima pada AP walaupun terjadi tabrakan. Efek ini disebut efek capture[1]. Jika kita mempersiapkan suatu data evaluasi antara level sinyal interferensi dan BER, FER, atau PER dalam simulasi komunikasi point-to-point, kita dapat mensimulasikan throughput dan waktu delay rata-rata dengan lebih terperinci pada lingkungan yang memiliki efek capture.

Sebagaimana ditunjukkan di atas, faktor-faktor berikut dievaluasi utamanya pada komunikasi point-to-multipoint di buku ini :
Throughput;
Waktu delay rata-rata;
Nilai-nilai ini dievaluasi dengan mengubah-ubah parameter-parameter berikut:
Jumlah UT;
Volume trafik yang ditawarkan;
Level dari efek capture.

Sebuah diagram alir representative ditunjukkan pada Gambar 1.12. Mula-mula, model trafik, yang merupakan model pembangkitan data pada tiap terminal, posisi AP, posisi UT, dan jumlah UT ditentukan. Kemudian, dalam sebuah program protokol akses, kita evaluasi throughput dan delay transmisi rata-rata dengan memutuskan apakah sebuah paket transmisi terkirim ke AP atau tidak.

1.2.3 Komunikasi multipoint-to-multipoint

Skema komunikasi multipoint-to-multipoint ditunjukkan pada Gambar 1.13. Pada komunikasi multipoint-to-multipoint, beberapa AP dan UT dipasang, serta probabilitas call-blocking dievaluasi sebagai sebuah topic evaluasi baru.
Call blocking muncul ketika sistem seluler yang ditunjukkan pada Gambar 1.13 dipertimbangkan. Pada sistem seluler ini, frekuensi yang digunakan pada sebuah zona seluler digunakan kembali pada zona seluler yang lain. Sinyal transmisi yang dibangkitkan UT yang terletak di satu zona seluler kadangkala berinterferensi dengan AP yang terletak di zona seluler lainnya yang menggunakan pita frekuensi yang sama. Level interferensi yang menyebabkan call blocking cukup besar. Dengan membuat suatu model simulasi dari komunikasi multipoint-to-multipoint, kita dapat mengevaluasi probabilitas dari call blocking.
Sebuah diagram alir representative untuk mengevaluasi probabilitas ditunjukkan pada Gambar 1.14. Mula-mula, posisi UT dan AP, jumlah UT, dan ukuran zona seluler ditentukan. Dalam waktu bersamaan, model trafik, sebuah model pembangkitan data pada tiap terminal, juga ditentukan.
Kemudian, dalam sebuah teknik manajemen resource terprogram, seperti metode alokasi frekuensi, sebuah zona seluler dikonfigurasi, serta rasio antara level sinyal yang diinginkan dan level sinyal yang tidak diinginkan diukur pada setiap AP. Rasio tersebut dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu seperti posisi AP dan UT, level daya yang dikirim, penguatan dan pola antenna, serta tinggi antenna. Dengan membandingkan rasio dengan level ambang yang ditentukan, kita dapat memahami apakah call blocking terjadi atau tidak. Akhirnya, kita dapatkan probabilitas call blocking.
Sebagaimana telah ditunjukkan sebelumnya pada bagian ini, buku ini memperbolehkan pembaca untuk mengembangkan sebuah pengertian dalam mengevaluasi performansi transmisi pada komunikasi point-to-point, point-to-multipoint, dan multipoint-to-multipoint menggunakan simulasi komputer.

1.2 Evaluasi menggunakan Simulasi Komputer-1

Performansi dari beberapa sistem komunikasi wireless dapat dievaluasi menggunakan simulasi computer tanpa harus mengembangkan prototype serta melakukan percobaan lapangan. Buku ini memfokuskan diri pada evaluasi sistem komunikasi wireless digital. Model umum sebuah sistem komunikasi wireless digital dikategorikan ke dalam tiga jenis yakni: (1) komunikasi point-to-point, (2) komunikasi point-to-multipoint, dan (3) komunikasi multipoint-to-multipoint. Bab 1.2.1-1.2.3 menjelaskan detil ketiga model ini.

1.2.1 Komunikasi point-to-point

Konsep komunikasi point-to-point ditunjukkan pada Gambar 1.8 [35]. Pada komunikasi point-to-point, data informasi mula-mula dimasukkan pada sebuah enkoder sumber. Pada encoder ini, data informasi digititalisasi jika merupakan data analog. Jika volume data terdigitalisasi cukup besar, maka data akan dikompresi menggunakan beberapa metode pengenkodean. Motion Pictures Expert Group (MPEG) dan adaptive differential code modulation (ADPCM) merupakan contoh dari metode pengenkodean yang digunakan untuk data citra bergerak dan informasi suara. Kemudian, data digital yang dienkode- sumbernya dimasukkan pada sebuah encoder kanal untuk mengurangi kemunculan bit-error karena gangguan kanal komunikasi radio. Misalnya, teknik pengenkodean yang menggunakan error-correcting code (ECC), seperti kode konvolusional, kode Bose-Chaudhuri-Hocquenghem (BCH), atau kode Reed-Solomon; teknik penyisipan data pilot; dan pembentukan frame untuk mengestimasi karakteristik propagasi radio yang kesemuanya merupakan contoh-contoh yang representatif.

Selanjutnya, data digital yang dienkode kanalnya dimasukkan pada sebuah modulator digital dan diubah menjadi sinyal radio. Pengertian “modulasi” ialah pemvariasian komponen-komponen istimewa yang termasuk dalam gelombang sinyal carrier. Sinyal carrier secara umum dituliskan sebagai :
Di mana A(t), fc, dan q(t) masing-masing adalah amplitude yang bergantung waktu, frekuensi carrier radio, dan fase yang bergantung waktu dari sinyal gelombang carrier. Pada (1.1), kita memiliki tiga komponen istimewa yang mana nilainya dapat diubah-ubah oleh user. Yakni amplitude, frekuensi, dan fase. Jika kita mengubah amplitude dari (1.1), menurut data informasi digital, kita sebut skema modulasinya sebagai amplitude modulation (AM). Jika kita mengubah frekuensi dari (1.1), dengan data informasi , maka kita sebut skema modulasinya sebagai frequency modulation (FM). Terakhir, jika kita mengubah fase dari (1.1), menurut data informasi digital, kita sebut skemanya sebagai phase modulation (PM). Sinyal yang termodulasi ditunjukkan pada Gambar 1.9.
Proses modulasi dilakukan pada pita frekuensi yang lebih rendah sebagaimana pada pita frekuensi radio (RF) carrier. Pada beberapa kasus, kita gunakan pita frekuensi yang lebih rendah lagi di mana pemrosesan sinyal digital dapat dilakukan. Pita frekuensi tersebut disebut “baseband”. Jika digunakan pada baseband, kita memerlukan suatu upconversion pada pita RF carrier untuk membuat sebuah sinyal termodulasi. Jika pengubahan langsung cukup sulit, kita ubah sinyal mula-mula melalui suatu pita intermediate frequency (IF). Kemudian, sinyal digital yang termodulasi dikirimkan ke penerima melalui sebuah kanal radio.

Di penerima, sinyal yang diterima dimasukkan ke sebuah demodulator digital dan di-downconvert ke data digital baseband. Untuk pengkonversian, metode pengubahan sinyal yang diterima pada pita frekuensi carrier ke pita IF, dan kemudian diubah lagi ke baseband adalah yang paling populer. Kemudian, di baseband, level amplitude, frekuensi, atau fase dideteksi bagi masing-masing skema AM, FM, dan PM, dan akhirnya data yang dikirimkan diperbaiki kembali.
Selanjutnya, data digital yang terdeteksi dimasukkan ke dalam dekoder kanal, beragam amplitude dan fase yang disebabkan oleh kanal radio dikompensasi, dan ECC yang digunakan di pengirim juga didekodekan. Akhirnya, data yang didekodekan kanal dimasukkan ke dekoder sumber, serta data informasi yang terkirim diperbaiki kembali.
Buku ini mempertimbangkan model yang ditunjukkan pada Gambar 1.8. Bagian detil dari bagian yang diarsir pada Gambar 1.8 ditunjukkan pada Gambar 1.10, di mana elemen-elemen berikut ini dievaluasi:

Bit error rate (BER);
Frame-error rate (FER) -- jika pembentukan frame digunakan;
Packet-error rate (PER); -- jika pembentukan paket digunakan.

Nilai-nilai ini dievaluasi dengan mengubah parameter-parameter berikut:

Level gangguan di penerima;
Level sinyal yang diterima;
Lingkungan fading (seperti, level frekuensi Doppler);
Level sinyal interferensi.

Dengan sistem komunikasi digital wireless yang disimulasikan pada Gambar 1.10, pada beberapa kasus kiranya akan sulit mensimulasikan suatu skema modulasi dan demodulasi pada pita RF. Hal ini disebabkan oleh banyaknya data sampling yang dibutuhkan guna mengekspresikan sebuah sinyal termodulasi di pita RF. Sinyal termodulasi dipisahkan antara bagian frekuensi baseband dan bagian pita RF sebagai berikut:
Kita dapat meghapus bagian pita RF dari seluruh blok dan mendeskripsikan semua blok komponen pada Gambar 1.10 dengan sebuah notasi pada pita baseband dan melakukan evaluasi dengan simulasi computer. Jenis simulasi ini disebut simulasi pada sebuah sistem ekivalen lowpass. Hubungan antara sistem pita RF dan sistem ekivalen lowpass juga ditunjukkan pada Gambar 1.10. Dengan menggunakan simulasi komputer pada sistem ekivalen lowpass, kita dengan mudah dapat mengevaluasi beberapa performansi pengiriman data pada komunikasi point-to-point.
Akhirnya, sebuah diagram alir representatif untuk mendapatkan beberapa topik yang dievaluasi, seperti BER, FER, dan PER, ditunjukkan pada Gambar 1.10. Secara berurutan, mula-mula data informasi digital acak dibangkitkan pada generator data masukan. Kemudian, data ini diformat sebagai sebuah paket atau frame jika diperlukan di encoder kanal. Selanjutnya, data terformat dimodulasi pada modulator baseband digital. Kemudian, sinyal baseband termodulasi dimasukkan ke blok kanal-radio yang diperikan oleh model ekivalen lowpass. Pada blok penerima, sinyal yang dikirimkan yang diekspresikan oleh sistem ekivalen lowpass didemodulasi di demodulator baseband digital dan data, frame, atau paket digital yang dikirimkan diperbaiki kembali pada blok dekoder kanal. Akhirnya, data, frame, atau paket yang didemodulasi dibandingkan dengan yang dikirimkan serta didapatkan BER, FER, ataupun PER.

Senin, 19 Mei 2008

1.1 Sejarah komunikasi bergerak-2

Generasi pertama komunikasi bergerak selular dikembangkan pada tahun 1980 hingga 1990. Dalam periode ini, penelitian dan pengembangan (R&D) terpusat di sekitar sistem komunikasi selular analog. Tabel 1.2 meringkas sistem-sistem komunikasi selular analog ini.
Gambar 1.1 Konsep zona selular

Di Amerika, sebuah layanan komunikasi selular bergerak analog yang disebut advanced mobile phone service (AMPS) dimulai pada bulan Oktober 1983 di Chicago [6].
Di Eropa, beberapa layanan komunikasi selular bergerak juga dimulai. Di Norwegia, Nordic Mobile Telephones (NMT) berhasil mengembangkan sistem komunikasi selular bergerak analog yakni: NMT-450 [7].
Di Inggris Raya, Motorola mengembangkan sistem komunikasi selular bergerak analog yang disebut total access communication system (TACS) berdasarkan AMPS pada periode 1984-1985. Pada tahun 1983, NMT mulai menggunakan modifikasi NMT-450 yang disebut NMT-900. Selanjutnya, C-450, RTMS, dan Radiocom-2000 berturut-turut diperkenalkan di Jerman, Itali dan Perancis.

Tabel 1.2
Ringkasan sistem radio selular analog


Sementara itu di Jepang, Nippon Telephone and Telegraph (NTT) mengembangkan sebuah sistem komunikasi selular bergerak pada pita frekuensi 800 MHz dan mulai melayani di Tokyo pada bulan Desember 1979. Selanjutnya, sebuah modifikasi dari TACS yang diubah pita frekuensinya untuk disesuaikan dengan perencanaan frekuensi Jepang dan disebut sebagai JTACS juga diperkenalkan pada bulan Juli 1989. Berikutnya, narrowband TACS (NTACS), yang mampu mengurangi pita frekuensi yang dibutuhkan setengahnya, mulai melayani pada Oktober 1991.
Sejauh ini, kita telah menunjukkan evolusi sistem komunikasi selular bergerak analog. Namun, ketidakompatibelan berbagai system mengakibatkan roaming. Hal ini berarti para user harus menukar perangkat terminalnya ketika mereka pindah ke Negara lainnya. Sebagai tambahan, system komunikasi selular bergerak analog tidak mampu memastikan kapasitas yang mencukupi untuk meningkatkan jumlah user, dan kualitas suaranya kurang begitu bagus.
Untuk memecahkan masalah ini, R&D dari sistem komunikasi selular bergerak berdasarkan skema transmisi radio digital dimulai. Sistem komunikasi bergerak yang baru ini menjadi dikenal sebagai system komunikasi bergerak generasi kedua, sehingga era selular analog diresmikan menjadi system komunikasi bergerak generasi pertama. Tabel 1.3 meringkas sistem-sistem radio selular digital.
Di Eropa, global system for mobile communication (GSM), yakni sebuah system komunikasi selular digital baru yang memperbolehkan roaming internasional dan menggunakan pita frekuensi 900 MHz, memulai layanannya pada tahun1992. Pada tahun 1994, DCS-1800, yakni GSM yang telah dimodifikasi yang menggunakan pita frekuensi 1.8 GHz, diluncurkan.
Di Amerika Utara, system komunikasi selular digital IS-54 distandarkan pada tahun 1989. Selanjutnya, standar tersebut direvisi mencakup layanan dual-mode antara system komunikasi analog dan digital serta diperkenalkan ulang pada tahun 1993 dengan nama DAMPS, atau IS-136. Sebagai tambahan, IS-95, yakni system yang distandarkan pertama kali menggunakan code-division multiple access (CDMA), memulai layanannya pada tahun 1993.
Di Jepang, sistem komunikasi selular digital atau personal digital cellular (PDC) yang menggunakan pita frekuensi 800 dan 1500 MHz memulai layanannya masing-masing pada tahun 1993 dan 1994.
Sebagai tambahan untuk system-sistem digital di atas, pengembangan teknologi cordless digital yang baru memberikan kelahiran bagi system generasi-suplemen-kedua, yang dinamakan, personal handy-phone system (PHS) – awalnya PHP – di Jepang, digital enhanced (awalnya Eropa) cordless telephone (DECT) di Eropa, dan personal access communication service (PACS) di Amerika Utara. Tabel 1.4 meringkas system generasi -suplemen-kedua [8, 9] dan menunjukkan cordless telecommunications, generasi kedua (CT2) dan CT2+. Deskripsi detail dari CT2 dapat ditemukan di [10, 11], di mana CT2+ merupakan pengembangan orang-orang Kanada atas air interface umum bagi CT2.
Pada generasi kedua system komunikasi bergerak, standarisasi umum dari beberapa regional, seperti di Eropa dan Amerika Utara, mengizinkan realisasi dari roaming parsial. Keuntungan ini merupakan ciri khas system generasi kedua dibandingkan dengan system generasi pertama. Kehadiran standar umum ini memberikan para user kemudahan dalam roaming internasional. Para user menjadi berhasrat untuk melihat standarisasi dunia.

Tabel 1.3
Ringkasan Sistem-sistem Selular Radio Digital

Selama selang waktu dari tahun 1990 – 2000, gaya komunikasi kabel sebagamana komunikasi nirkabel keduanya berubah disebabkan inovasi pemrosesan sinyal digital. Selama periode tersebut, seluruh informasi baik berupa suara, data, gambar, dan gambar bergerak dapat didigitalisasi, dan data yang didigitalisasi tersebut dapata dikirimkan melalui jaringan computer seluruh dunia seperti Internet. Para user yang bergerak juga berhasrat untuk dapat mengirimkan data terdigitalisasi tertentu pada suatu jaringan komunikasi bergerak juga. Namun, pada system komunikasi bergerak generasi kedua, laju transmisi data sangatlah terbatas, sehingga menciptakan kebutuhan system komunikasi bergerak laju tinggi yang baru. Dengan tujuan ini, R&D dalam system komunikasi bergerak generasi ketiga dimulai pada tahun 1995. R&D yang bermunculan pada periode 1995 – 2000 dapat dikategorikan menjadi dua area yakni: (1) Sistem selular digital laju-tinggi yang berstandar internasional bagi mobilitas seperti pada generasi kedua dan (2) sistem akses-bergerak broadband bagi mobilitas rendah.
Pada area yang pertama, IMT-2000 telah menjadi standar. IMT-2000 mempunyai sasaran untuk merealisasikan kecepatan data 144 Kbps, 384 Kbps dan 2 Mbps masing-masing pada lingkungan mobilitas tinggi, mobilitas rendah, dan stasioner. Gambar 1.2 menunjukkan bayangan dari konsep IMT-2000.
Pada IMT-2000, yang berbasis CDMA, tiga skema akses-radio telah distandarkan yakni: (1) direct-sequence CDMA (DSCDMA)-frequency division duplex (FDD) (DSCDMA-FDD), (2) multicarrier CDMA (MCCDMA)-FDD (MCCDMA-FDD), dan (3) direct-sequence CDMA (DSCDMA) – time division duplex (TDD) (DSCDMA-TDD). WCDMA dari NTT Docomo dan Ericsson beserta CDMA2000 dari Qualcomm diajukan ke ITU [12,13]. Kebutuhan dasarnya ditunjukkan pada Tabel 1.5. IMT-2000 mengadopsi sistem CDMA yang, dengan memperbaiki laju kode transmisi (chip rate), memberikan kemampuan yang menawarkan roaming yang mendunia. Terlebih lagi, karena laju transmisi data dari sistem komunikasi bergerak generasi ketiga (yaitu 144 Kbps – 2 Mbps) lebih tinggi daripada laju di generasi kedua (yakni kurang dari 64 Kbps), user dapat melakukan komunikasi berbasis citra bergerak sebagaimana suara dan komunikasi sata menggunakan sebuah terminal mobile.

Beberapa sistem akses wireless kecepatan tinggi telah distandarkan [14]. Kebutuhan dasar sistem ini ditunjukkan pada Tabel 1.6. Gambar 1.3 menunjukkan bayangan dari sistem akses wireless kecepatan tinggi tersebut. Sebagaimana tercantum pada Tabel 1.6, kebanyakan sistem yang distandarkan dapat melakukan transmisi di atas 10 Mbps. Hal ini terutama terjadi pada penggunaan pita frekuensi 5 GHz di mana: suatu sistem akses wireless kecepatan tinggi berbasis orthogonal frequency-division multiplexing bias memberikan laju transmisi beberapa puluh megabit per sekon [14]. Dengan menggunakan skema akses-mobile tertentu, laju transmisi data broadband, sebesar puluhan megabit per sekon, dapat dilakukan pada jaringan komunikasi wireless sebagaimana pada jaringan kabel.

Sistem akses wireless kecepatan ultra-tinggi yang dapat memberikan laju beberapa puluh hingga ratusan megabit per sekon sebagai pendukung transmisi data merupakan sasaran bagi R&D yang baru.
Pada program Advanced Communications Technologies and Services (ACTS) di Eropa, terdapat empat proyek R&D yang didanai oleh Uni-Eropa sedang berjalan, yaitu Magic Wand [wireless ATM (WATM) network demonstation], ATM wireless access communication system (AWACS), system for advanced mobile broadband application (SAMBA), dan wireless broadband customer premises local area network (CPN/LAN) for professional and residential multimedia applications (MEDIAN) [14-23].
Di Amerika Serikat, suatu seamless wireless network (SWAN) dan broadband adaptive homing ATM architecture (BAHAMA) bersama dengan dua proyek lainnya di Bell Laboratories serta WATM network (WATMnet) sedang dikembangkan di computer and communication (C&C) research laboratories of Nippon Electric Company (NEC) di Amerika Serikat [15-19].
Di Jepang, communication Research Laboratoty (CRL) di bawah naungan Kementrian Pos dan Telekomunikasi sedang sibuk dengan beberapa proyek R&D, seperti sistem komunikasi bergerak broadband [24] pada pita frekuensi super-tinggi (SHF) (yakni dari 3 GHz hingga 10 GHz) dengan laju bit kanal hingga 10 Mbps yang transmisinya mencapai 5 Mbps di lingkungan mobillitas tinggi pada saat kecepatan kendaraan adalah 80 Km/jam [25,26]. Terlebih lagi, wireless LAN indoor kecepatan tinggi menggunakan pita gelombang millimeter untuk mencapai sasaran laju bit hingga 155 Mbps [27, 28] juga telah diteliti, serta wireless LAN point-to-multipoint dikembangkan untuk mencapai laju transmisi 156 Mbps menggunakan protokol orisinil yang dinamakan reservation-based slotted idle signal multiple access (RS-ISMA) [29].

Gambar 1.3 Gambaran sebuah sistem akses nirkabel kecepatan tinggi

Sebagai sebuah sistem komunikasi bergerak yang membutuhkan kemampuan transmisi broadband, seperti kecepatan beberapa megabit per sekon hingga 10 Mbps, pada lingkungan yang mobilitasnya tinggi, intelligent transport system (ITS) merupakan contoh yang paling representatif [30-34].
Pada ITS, terdapat banyak skema komunikasi, di mana global positioning service (GPS) merupakan aplikasi yang paling terkenal. Namun, saat ini, standarisasi sistem dedicated short-range communication (DSRC) telah mengalami kemajuan. Sistem DSRC menggunakan pita industrial, scientific dan medical (ISM) yakni 5.725 – 5.875 GHz untuk menjalankan suatu sistem komunikasi kendaraan ke jalan, jarak dekat (hingga 30m). Gambaran, aplikasi dan alokasi spektrum pada DSRC ditunjukkan masing-masing pada gambar 1.4-1.6 [31].
Untuk menjalankan DSRC, Comite Europeen de Normalisation (CEN) di Eropa, American Society for Testing and Materials (ASTM) dan IEEE di Amerika Utara, serta ARIB di Jepang mengorganisir komite standarisasi bagi DSRC. Bagi skema transmisi data, rekomendasi International Telecommunication Union-Radiocommunication (ITU-R) M.1453 menyarankan dua metode yakni: metode aktif dan hamburan-balik [31]. Kebutuhannya ditunjukkan pada Tabel 1.7 [31]. Berdasarkan rekomendasi tersebut, beberapa aplikasi sedang dipertimbangkan. Gambar 1.5 menunjukkan beberapa contoh aplikasi yang dituju. Selanjutnya, sistem komunikasi mobilitas-penuh dan kuasi-bergerak juga sedang dipertimbangkan.
Ada banyak sekali skema modulasi dan demodulasi, sebagaimana protokol yang digunakan pada komunikasi bergerak sebagaimana telah dipaparkan di awal bab ini. Hubungan antara sistem komunikasi generasi pertama, kedua, dan ketiga, sistem akses wireless kecepatan tinggi dan kecepatan sangat tinggi, serta ITS ditunjukkan oleh gambar 1.7.
Selanjutnya kita, kadangkala membandingkan performansi sebuah sistem baru dengan yang lama dalam lingkungan umumnya. Simulasi komputer merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi performansi dari beberapa sistem dalam lingkungan umumnya.

1.1 Sejarah komunikasi bergerak-1

Keberhasilan perkembangan komunikasi bergerak telah membuat alur utama sejarah komunikasi nirkabel. Pada sejarahnya, ketika sebuah sistem komunikasi bergerak akan distandarkan, banyak sekali proposal sistem yang masuk ke badan-badan standarisasi. Kemudian, proposal-proposal ini dievaluasi menggunakan simulasi computer atau prototipe-prototipe. Akhirnya, satu atau beberapa sistem standar dipilih. Sistem komunikasi bergerak yang distandarkan mencakup banyak sekali konsep-konsep penting, dan selanjutnya, sebuah survey sejarah merupakan cara yang paling baik dalam memahami hal-hal utama yang menjadi kunci pada sistem komunikasi bergerak saat ini.
Sejarah komunikasi bergerak dapat dikategorikan menjadi tiga periode: (1) era pionir, (2) era praselular, dan (3) era selular [1].
Di era pionir, sejumlah penelitian dan pengembangan fundamental di bidang komunikasi nirkabel mengambil bagian. Postulat gelombang elektromagnetik (EM) oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1860 di Inggris, demonstrasi keberadaan gelombang ini oleh Heinrich Rudolf Hertz pada 1880 di Jerman, dan penemuan dan demonstrasi pertama kali telegrafi nirkabel oleh Guglielmo Marconi pada 1890 di Itali merupakan contoh-contoh yang dapat merepresentasikan dari Eropa [2],[3]. Selanjutnya, di Jepang, Divisi Penelitian Telegraf Radio dibentuk sebagai bagian dari Laboratorium Elektroteknik di Departemen Komunikasi dan mulai meneliti telegrafi nirkabel pada tahun 1896.
Dari penelitian-penelitian fundamental di atas dan hasil pengembangan pada telegrafi nirkabel, penerapan telegrafi nirkabel pada komunikasi bergerak dimulai sejak tahun 1920. Periode yang disebut, era praselular, dimulai oleh pemasangan sistem telepon nirkabel bergerak berbasis darat (land-based) pada tahun 1921 oleh Departemen Kepolisian Detroit untuk mengatur mobil-mobil patroli, yang diikuti oleh Departemen Kepolisian New York pada tahun 1932 [4]. Sistem ini beroperasi pada pita frekuensi 2-MHz. Sayangnya, selama perang dunia II, perkembangan teknologi komunikasi radio menurun secara drastis.
Pada tahun 1946, kemudian, sistem telepon bergerak komersil pertama, yang bekerja pada pita frekuensi 150 MHz, dipasang oleh Laboratorium Telepon Bell di St.Louis [1,4]. Sistem yang didemonstrasikan merupakan sebuah sistem komunikasi analog sederhana menggunakan pertukaran telepon yang dioperasikan secara manual.

Tabel 1.1
Sejarah komunikasi bergerak

Berikutnya, pada tahun 1969, sebuah sistem dupleks komunikasi bergerak dibuat pada pita frekuensi 450 MHz. Pertukaran telepon pada sistem yang dimodifikasi ini dioperasikan secara otomatis [5]. Sistem baru ini, yang disebut improved mobile telephone system (IMTS), secara luas terpasang di Amerika Serikat. Namun, karena daerah cakupannya yang luas, sistem tersebut tidak mampu mengatur jumlah pengguna yang besar atau mengalokasikan pita frekuensi yang tersedia dengan efisien.
Konsep zona selular dikembangkan untuk menanggulangi masalah ini menggunakan karakteristik propagasi gelombang radio. Konsep tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.1. Sebuah kanal frekuensi dalam satu zona selular digunakan juga pada zona lainnya. Namun, jarak antara zona-zona selular yang menggunakan kanal frekuensi yang sama cukup jauh guna memastikan probabilitas interferensinya cukup rendah. Penggunaan konsep baru zona selular ini dibuka pada era ketiga, yang dikenal sebagai era selular.

Wireless Communication Technology

Wireless Communication Technology Map WLAN (Wi-Fi) Quick Guide (Printed)